SEMANGAT HIDUP NOL...
Pertama kali bertemu orang yang sama sekali tidak memiliki semangat hidup adalah dengan orang dekat dilingkungan keluarga sendiri. Sebetulnya beliau hanya sakit diare. namun anggapannya bahwa memang itu adalah "sudah datang waktunya untuk pulang", sehingga beliau enggak mau lagi minum obat, enggak mau makan, enggak mau minum. Udah berpesan pada semua orang termasuk istrinya bahwa dirinya akan berpulang.
Akhhirnya bersama dengan anggota keluarga lainnya, yang terus menerus menasehati dan memberi semangat hidup, akhirnya beliau mau makan, mau minum, dan mau mengkonsumsi obat dari dokter, dan selamat... sembuh.... masih diberi umur panjang....
Kemarin,
Aku ketemu orang yang seperti beliau ini. Telah didiagnosa sakit jantung, sudah di cateter dan betul ada sumbatan. Sudah diberi obat, dan disarankan untuk mengikuti operasi bypass jantung dengan biaya dicover ASKES.
Ternyata, ..... obat jantungnya enggak pernah diminum, kecuali obat darurat. Beliau enggak mau operasi bypass karena takut katanya.Pengobatan alternatif baik medis maupun non medis ditolak.
Dan kemarin, ia masuk rumah sakit dan tetep enggak mau tindakan medis untuk jantungnya. Istrinya bercerita sambil menangis bahwa suaminya sudah "pasrah"...
Maka lewat akun ini, pengen sekali aku sampaikan pemikiranku ini kepadanya.
Adalah berpantang mati sebelum waktunya berpulang.
Dan bila memang waktunya kita berpulang
Maka berpulanglah dengan tersenyum.....
Bila sakit, ..... berobatlah,
Karena Tuhanmu menyuruhmu untuk berobat
Karena disetiap penyakit
Tuhanmu telah menurunkan obatnya.
Maka carilah obat dari penyakitmu
Dan janganlah engkau berputus asa dari karunia Tuhanmu.
Orang yang tidak berusaha
Menyembuhkan dirinya dari penyakitnya
Padahal tahu penyakitnya dapat mengantarkan pada kematian,
Lalu apa bedanya dengan bunuh diri ??
Allah membenci perbuatan bunuh diri
Disetiap penyakit ada obatnya
Carilah obatnya dan berusahalah
Bila telah berusaha namun tidak berhasil
dan maut menjemputmu
Artinya engkau berpulang
dalam keadaan berusaha
Melaksanakan kaidahNYA
Itu artinya engkau berjihad
Allah suka pada hambaNYA
Yang berjuang dan berusaha
dengan menjunjung tinggi namaNYA
Maka, berpantang mati sebelum waktunya berpulang
Berusahalah menggapai rahmat dan karuniaNYA
Janganlah berputus asa dari rahmat dan karuniaNYA.
Dan bila memang waktunya kita berpulang
Maka,...... berpulanglah dengan tersenyum.
31 Mei 2015
Minggu, 31 Mei 2015
Kamis, 05 Maret 2015
PROSEDUR BEROBAT RS HARAPAN KITA (2)
PROSEDUR BEROBAT RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
HARAPAN KITA
BERLAKU PER 1 MARET 2015
Penjelasan umum tentang prosedur berobat di RS Harapan Kita dapat dilihat di posting sebelumnya tentang BEROBAT DI RSJPD HARAPAN KITA. Prosedur berobat di poli mum. Posting ini khusus tentang prosedur baru berobat di Harkit sesuai perubahan per 1 Maret 2015.
1. Pasien baru/lama membuat perjanjian di meja perjanjian atau melalui telepon di nomor 021-5684093 ext 3333/5555. Tentukan siapa dokternya dan kapan mau berobatnya. Setiap dokter dibatasi s/d 30 pasien tiap sessi. Sehingga apabila di tanggal bersangktan dokter tsb telah memiliki 30 perjanjian maka pilihan kita adalah berganti hari lain yang belum penuh ATAU berganti dokter untuk tetap pada tanggal yang sama yang masih menerima perjanjian.
2. Pelayanan perjanjian setiap hari senin-jumat. Pagi Pkl. 09.00 - 11.00 WIB. Siang Pkl. 13.00 - 14.30 WIB
No urut Pendaftaran Pagi Pendaftaran Siang
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1 - 10 08.00-09.00 13.00-14.00
11-20 09.00-10.30 14.00-15.00
21-30 10.30-11.00
Disurat perjanjian tertulis nama dokter (inisial) dan nomor urut.
Tanggal dan jam.
Datanglah 1 (satu) jam sebelum jam perjanjian. Nomor urut pada struk perjanjian menunjukkan urutan pelayanan. Pasien lemah fisik sebaiknya didampingi keluarga yang bersangkutan.
3. Pada saatnya di tanggal perjanjian, kita datang 1(satu) jam sebelum
waktunya. Bila telah masuk waktu sessinya, kita menunggu di ruang
tunggu. Kita akan lihat di layar monitor atau dipanggil bila giliran
kita tiba dan ditentukan kita menuju loket berapa.
4. Menyelesaikan administrasi di loket yang ditentukan baik untuk JKN/BPJS atau biaya mandiri ( bayar sendiri ).
5. Periksa tensi di ruang tensi (periksa sendiri di mesin yang ada, swalayan). Print out hasil tensi di "jepret" digabung dengan surat eligibilitas ( dari loket sebelumnya ).
6. Selanjutnya menuju ruang praktek dokter menunggu dipanggil sesuai nomor urut yang ada yang sudah ditempel di pintu ruang praktek dokter.
7. Jangan lupa setelah konsul dokter. Kita menuju meja perjanjian lagi untuk membuat perjanjian dengan dokter untuk pertemuan berikutnya.
8. Pasien NON Perjanjian akan mengikuti prosedur lama / sebelumnya ( lihat "Prosedur berobat di RSJPD Harapan kita" posting sebelumnya )
Informasi lebih lanjut RSJPD HK telp : 021 568 4093 ext 1867 / 1125 / 1553 / 3333
HARAPAN KITA
BERLAKU PER 1 MARET 2015
Penjelasan umum tentang prosedur berobat di RS Harapan Kita dapat dilihat di posting sebelumnya tentang BEROBAT DI RSJPD HARAPAN KITA. Prosedur berobat di poli mum. Posting ini khusus tentang prosedur baru berobat di Harkit sesuai perubahan per 1 Maret 2015.
1. Pasien baru/lama membuat perjanjian di meja perjanjian atau melalui telepon di nomor 021-5684093 ext 3333/5555. Tentukan siapa dokternya dan kapan mau berobatnya. Setiap dokter dibatasi s/d 30 pasien tiap sessi. Sehingga apabila di tanggal bersangktan dokter tsb telah memiliki 30 perjanjian maka pilihan kita adalah berganti hari lain yang belum penuh ATAU berganti dokter untuk tetap pada tanggal yang sama yang masih menerima perjanjian.
2. Pelayanan perjanjian setiap hari senin-jumat. Pagi Pkl. 09.00 - 11.00 WIB. Siang Pkl. 13.00 - 14.30 WIB
No urut Pendaftaran Pagi Pendaftaran Siang
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1 - 10 08.00-09.00 13.00-14.00
11-20 09.00-10.30 14.00-15.00
21-30 10.30-11.00
Disurat perjanjian tertulis nama dokter (inisial) dan nomor urut.
Tanggal dan jam.
Datanglah 1 (satu) jam sebelum jam perjanjian. Nomor urut pada struk perjanjian menunjukkan urutan pelayanan. Pasien lemah fisik sebaiknya didampingi keluarga yang bersangkutan.

4. Menyelesaikan administrasi di loket yang ditentukan baik untuk JKN/BPJS atau biaya mandiri ( bayar sendiri ).
5. Periksa tensi di ruang tensi (periksa sendiri di mesin yang ada, swalayan). Print out hasil tensi di "jepret" digabung dengan surat eligibilitas ( dari loket sebelumnya ).
6. Selanjutnya menuju ruang praktek dokter menunggu dipanggil sesuai nomor urut yang ada yang sudah ditempel di pintu ruang praktek dokter.
7. Jangan lupa setelah konsul dokter. Kita menuju meja perjanjian lagi untuk membuat perjanjian dengan dokter untuk pertemuan berikutnya.
8. Pasien NON Perjanjian akan mengikuti prosedur lama / sebelumnya ( lihat "Prosedur berobat di RSJPD Harapan kita" posting sebelumnya )
Informasi lebih lanjut RSJPD HK telp : 021 568 4093 ext 1867 / 1125 / 1553 / 3333
Kamis, 19 Februari 2015
PENGALAMAN OPERASI BYPASS RS HARAPAN KITA
12 Februari 2015 by I.T
Saya bersyukur akhirnya kembali ke rumah setelah menjalani operasi bypass jantung di RS Harapan Kita tanggal 26 Januari 2015 kemarin. Operasi yang memberikan pengalaman dan pandangan baru dalam hidup.
Pengalaman yang membuktikan bahwa ALLAH selalu menyayangi kita hamba-hambaNYA. Juga pelajaran yang mengubah / memperbaiki pandangan kita tentang hidup di dunia ini.
Ini adalah serangan kedua. Serangan Jantung pertama kali terjadi sekitar tahun 2007. Lagi di kantor tiba2 badan lemes, sesak nafas keringat dingin. Serangan Jantung yang pertama tidak dioperasi atau tindakan apapun. Aku hanya berobat ke dokter rutin minum obat, ikut pengobatan alternative dan juga diet ketat. Ya diet ketat. karena saat itu aku mengalami OBESITAS. Tinggi 165 tapi berat 100 kg. Akhirnya dari berat 100 kg aku bisa turun ke 80 kg. lumayann..... Aku udah bisa aktifitas normal waktu itu walaupun terus minum obat. Hobby ku yang naik gunung pun udah bisa dilakoni. Walaupun umur yang udah kepala 4 ga bisa bohong. Tapi kalo cuma ke Ranukumbolo (semeru) ya masih bisa lah..
Karena keasyikan maka berat badanku gak kejaga lagi. Ga terasa tiba2 udah 95 kg dan terus naik.
Tau2 sekitar Mei 2015 kalau jalan 300 m aja dada terasa nyeri, punggung pegel seperti abis mikul barang dan lemes. Klo berhenti sebentar rasa nyerinya hilang. Tapi begitu kita jalan lagi, nyeri dada dan pegel punggung terasa lagi. Itulah gejalanya..
Langsung aku berobat di RS Harapan Kita. Ditangani Dr. SA. Pertama diperiksa EKG. Abis itu di treadmill. Karena hasil treadmillku ga bagus aku disarankan untuk langsung Kateter. Dari hasil kateter itulah baru jelas bahwa di Jantungku ada 3 penyumbatan. ada yang 100%,ada yang 90%, ada yang 80%. Dokter langsung menyarankan untuk operasi Bypass. Itu di bulan Agustus 2014.
Mulai deh serangkaian tes. Ada pemeriksaan gigi, Echo Thorax, MRI, pemeriksaan THT, Echo lagi. Juga pemeriksaan darah di Laboratorium. Kalau hasilnya bagus... baru kita ke dokter bedah untuk bikin janji operasi. Waktu itu bulan Oktober 2014. Abis ketemu sama dokter bedah baru kita dapat janji operasi. Karena banyaknya orang yang mau operasi, aku baru bisa dioperasi 26 Januari 2015 ( masa tunggu 3 bulan)
Seminggu sebelum operasi ada beberapa obat yang di stop.
PERSIAPAN OPERASI.
Kita dateng ke RS Harapan Kita 1 (satu) hari sebelum operasi. Operasi Hari Senin, Jadi Minggu pagi sekali kita udah berangkat ke Harkit. Abis urusan admin BPJS selesai kita diantar naik ke ruang Persiapan Operasi (aku lupa namanya apa) Itu di Lt. 3 (tiga). Satu ruangan agak besar yang isinya sekitar 7 tempat tidur.
Menjelang agak siang, sekitar jam 09.00 semua tempat tidur full terisi. Yang mau operasi udah ganti pakaian persiapan operasi.
Suster terus periksa semua rekam medis kita, juga admin BPJS. Riwayat sakit, alergi obat, dll. Banyak deh pokoknya yang ditanya dan diperiksain. Tekanan darah dan lab darah selalu dipantau. Semua bulu kita dicukur, termasuk bulu sekitar kemaluan. Mana yang nyukur suster cewek lagi, aduuhh malunya. Kalo tau gini mah udah gua cukur sendiri di rumah deh. Jadi supaya nyaman aku minta sama suster buat bulu dikemaluan aku cukur sendiri aja deh. Tapi tetep aja akhirnya diperiksa suster juga. Abis itu kita mandi pake sabun antiseptik.
sekitar 10 jam sebelum operasi kita udah puasa dan diberikan pencahar 2 kali untuk mengosongkan perut. Jadi perut kita dibuat kosong.
Di Hari Minggu itu kita juga dapat penjelasan macam2. Dari dokter anastesi tentang anastesinya. juga dari dokter bedah kita daapat penjelasan bagaimana jalannya operasi. Juga suster terus info in tahap2 ruang operasi. Pasien dan keluarga juga dikasih kesempatan buat liat ruang2 yang ada termasuk ruang ICU dan apa yang akan dialami pasien di ruang ICU. Termasuk ada bimbingan rohani sesuai agama masing2. POKOKNYA PAKET KOMPLIT deh..
Akhirnya detik2 yang mendebarkan sampe juga. Siap2 masuk ruang operasi. Dan begitu di tensi.. tensinya tinggi semua. Hehehehe..... ditunda dulu sebentar. Sampe akhirnya tensinya turun normal lagi. Baru kita di dorong ke ruang operasi di Lt.2 Harkit.
Waktu di dorong ke ruang operasi itu terus terang aku udah ikhlaskan semuanya. Aku udah minta maaf ke temen2 terdekat. Udah minta maaf dan mohon doa juga ke orang tua, Didoakan di pengajian juga. Dan pada akhirnya aku pasrahkan diri ini padaNYA. Hamba ini adalah milikMU Ya Allah, aku sandarkan diri ini PADAMU....
PENGALAMAN DI RUANG ICU.
Aku didorong masuk ke ruang operasi. Begitu masuk 2 orang dokter langsung masang beberapa jarum di pergelangan tangan. Ruangannya dingiinnn banget. jadi sama dokternya di kakiku dipasang penghangat. Abis itu aku di dorong ke ruang operasi sebenarnya.
Aku kira ruang operasi tu sereemmm banget gtu ya, Ehhh.. ternyata. distu ada TVnya, Dokter2nya juga pada santai aja cerita ngalor ngidul, juga ada musiknya. Jadi yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah menikmati aja apa yang ada. Mau mundur juga ga bisa. Mau takut juga ga ada gunanya, salah-salah malah merugikan kita sendiri. Jadi aku rasa ya, ... nikmati aja apa yang ada yang bisa membuat kita relax.
Dokter anastesi kemudian minta ijin untuk mulai melakukan pembiusan yang dipasang di mulut kita yang aku iya in. Abis itu aku tertidur deh...................
Begitu terbangun aku udah ada disuatu ruangan. Di mulutku terpasang beberapa alat bantu. Rasanya ga nyaman banget. Tapi karena udah ada penjelasan sebelumnya aku udah tau bahwa aku sekarang ada di ruang ICU. Dan memang bakal ada banyak alat yang terpasang di mulut dan sekucur badanku yang merupakan alat bantu. Ga nyaman banget tapi sekali lagi, apa boleh buat. Emang itu prosedurnya.
Ga ada orang didekatku. Adanya diseberang ruangan yang lagi ngawasin orang lain. Aku coba untuk tenangkan diri dulu. Aku ga boleh terpengaruh dan terganggu oleh perasaan. Maka aku langsung berlatih pernafasan mandiri sebagaimana yang sudah diajarkan sebelumnya. Tarik dan buang nafas secara teratur secara sadar dan terkendali. Ga usah digubris hal-hal negatif yang terlintas dalam pikiran.
Dalam keadaan setengah sadar inilah aku ngalamin hal-hal yang aneh menurutku. Setiap kali mataku ditutup, aku seakan-akan berada disuatu tempat. Ada sawahnya, tanah lapang dan ada rumah dikejauhan. Begitu nyata !!..... dan begitu mata dibuka aku ada di ruang ICU lagi. .... Begitu mataku ditutup, aku ada ditempat itu lagi... Mata dibuka, ada di ICU lagi.... Mata ditutup, kembali ketempat itu lagi......demikian seterusnya. Sampe akhirnya ada petugas yang mengenali klo aku udah sadar dan mengajak aku ngomong.
Kejadian aneh terjadi lagi di ICU. Aku sempat kesurupan walau sebentar. Ceritanya waktu alat2 bantu pernafasanku mau dicabut dan rongga dada mau dibersihkan dengan alat sedot, aku batuk2 dan tiba2 kesadaranku hilang ....... Begitu sadar tangan dan kakiku udah dipegangin banyak petugas dan disekitarku banyak orang. Juga kedengaran dokter2 yang bilang supaya aku tenang.. Lho ada apa ini ?? lha aku sendiri ga berasa apa2 ?? Setelah aku pikir dan aku liat sekitarku barulah aku mulai bisa membaca apa yang kira2 terjadi. Kayaknya aku barusan ga sadar dan ngamuk sehingga harus dipegangin oleh beberapa orang dokter dan petugas...
Dan aku juga bisa merasakan kehadiran "orang-orang lain" disekitarku yang udah mengerumuni aku. Mereka ada di langit2 rumah sakit dan mereka kurasakan sudah "Bersiap" menunggu ku kalau2 aku tertidur atau kesadaranku mulai hilang. Sampai saat itu klo mataku ditutup masih kembali ketempat yang diceritain diatas tadi lho... Jadi aku ga berani tidur walaupun terasa ngantuk.
Akhirnya aku dapat akal. Aku ga mau kesurupan lagi. Aku kemudian dengan mengangkat tangan minta tolong kepada suster untuk memanggil Ustadz yang memberikan bimbingan rohani sebelumnya di ruang persiapan. Suster dan psikolog sempat ragu2 dan mengajukan beberapa pertanyaan mengapa perlu memanggil ustadz segala. Tapi aku bisa menjelaskannya dengan sadar dan jelas sehingga suster dan psikolog percaya dan setuju untuk memanggil ustadz pembimbing rohani. Pak Ustadz sendiri kayaknya juga udah paham kondisi disana kok, jadi begitu beliau datang tanpa banyak basa-basi langsung ngajak berdoa. Abis berdoa beres dah urusannya..
Belakangan waktu aku kumpul bareng2 sesama pasien ternyata ga cuma aku aja yang ngalamin. Banyak. Cuma disimpen sendiri aja ceritanya masing2.
Aku juga ngalamin klo seakan-akan listrik di ruang ICU sempat mati. PADAHAL ALAT BANTU kan tergantung listrik kan... Tapi pikiran yang jelek ga aku turutin. Aku fokus aja ke latihan nafas pasca operasi. Waktu udah boleh pulang aku tanya keluarga apa pernah ada mati lampu khususnya di ruang ICU ? katanya ga ada tuh...... hehehehe.... Jadi apa doong yang aku alamin..??
Makanya lewat tulisan ini, aku ngajak temen2/pembaca semua klo ada temen atau keluarga atau siapapun juga, ada yang berada di ruang operasi atau ICU jangan segen2 ngedoain yaa. Berdoa menurut agama dan cara yang kita tahu. Pokoknya mendoakan ....
Di ICU itu masuknya bisa aja kita satu rombongan / kloper ( Kelompok operasi ). Tapi sadarnya belum tentu sama. Ada yang langsung sadar, ada yang sekian jam sadar, ada yang tiga hari sadar, tapi ada yang 40 hari belum sadar juga ....
Ada beberapa hal pasca operasi yang dialami dan dirasakan. Masing2 berbeda yang dirasakan dan lamanya. Hal2 itu antara lain. 1. Mual. 2. Batuk2 3. Kaki membengkak 4. Klo tidur ngomong sendiri 5. Diri jadi lebih peka. 6. Perih di dada kiri 7. Baal / mati rasa di beberapa tempat (lama2 ga baal lagi) biasanya di kaki bekas jahitan dan di dada kiri. 8 Susah tidur dan kuat melek ! ( aku 2 hari ga tidur dan tidak ngantuk )
Tapi lama2 hal-hal diatas akan hilang pada waktunya.
Demikian dulu yang bisa diceritain. Ga ada maksud apa2 selain mudah2an bisa diambil hikmah dari ceritanya dan buat menyiapkan mental yang mau menjalani operasi. Yang penting...... Yakin. Gusti Allah itu adalah sebenar-benarnya tempat kita menyandarkan diri kita, mohon perlindungan, bimbingan dan bantuan....
Saya bersyukur akhirnya kembali ke rumah setelah menjalani operasi bypass jantung di RS Harapan Kita tanggal 26 Januari 2015 kemarin. Operasi yang memberikan pengalaman dan pandangan baru dalam hidup.
Pengalaman yang membuktikan bahwa ALLAH selalu menyayangi kita hamba-hambaNYA. Juga pelajaran yang mengubah / memperbaiki pandangan kita tentang hidup di dunia ini.
Ini adalah serangan kedua. Serangan Jantung pertama kali terjadi sekitar tahun 2007. Lagi di kantor tiba2 badan lemes, sesak nafas keringat dingin. Serangan Jantung yang pertama tidak dioperasi atau tindakan apapun. Aku hanya berobat ke dokter rutin minum obat, ikut pengobatan alternative dan juga diet ketat. Ya diet ketat. karena saat itu aku mengalami OBESITAS. Tinggi 165 tapi berat 100 kg. Akhirnya dari berat 100 kg aku bisa turun ke 80 kg. lumayann..... Aku udah bisa aktifitas normal waktu itu walaupun terus minum obat. Hobby ku yang naik gunung pun udah bisa dilakoni. Walaupun umur yang udah kepala 4 ga bisa bohong. Tapi kalo cuma ke Ranukumbolo (semeru) ya masih bisa lah..
Karena keasyikan maka berat badanku gak kejaga lagi. Ga terasa tiba2 udah 95 kg dan terus naik.
Tau2 sekitar Mei 2015 kalau jalan 300 m aja dada terasa nyeri, punggung pegel seperti abis mikul barang dan lemes. Klo berhenti sebentar rasa nyerinya hilang. Tapi begitu kita jalan lagi, nyeri dada dan pegel punggung terasa lagi. Itulah gejalanya..
Langsung aku berobat di RS Harapan Kita. Ditangani Dr. SA. Pertama diperiksa EKG. Abis itu di treadmill. Karena hasil treadmillku ga bagus aku disarankan untuk langsung Kateter. Dari hasil kateter itulah baru jelas bahwa di Jantungku ada 3 penyumbatan. ada yang 100%,ada yang 90%, ada yang 80%. Dokter langsung menyarankan untuk operasi Bypass. Itu di bulan Agustus 2014.
Mulai deh serangkaian tes. Ada pemeriksaan gigi, Echo Thorax, MRI, pemeriksaan THT, Echo lagi. Juga pemeriksaan darah di Laboratorium. Kalau hasilnya bagus... baru kita ke dokter bedah untuk bikin janji operasi. Waktu itu bulan Oktober 2014. Abis ketemu sama dokter bedah baru kita dapat janji operasi. Karena banyaknya orang yang mau operasi, aku baru bisa dioperasi 26 Januari 2015 ( masa tunggu 3 bulan)
Seminggu sebelum operasi ada beberapa obat yang di stop.
PERSIAPAN OPERASI.
Kita dateng ke RS Harapan Kita 1 (satu) hari sebelum operasi. Operasi Hari Senin, Jadi Minggu pagi sekali kita udah berangkat ke Harkit. Abis urusan admin BPJS selesai kita diantar naik ke ruang Persiapan Operasi (aku lupa namanya apa) Itu di Lt. 3 (tiga). Satu ruangan agak besar yang isinya sekitar 7 tempat tidur.
Menjelang agak siang, sekitar jam 09.00 semua tempat tidur full terisi. Yang mau operasi udah ganti pakaian persiapan operasi.
Suster terus periksa semua rekam medis kita, juga admin BPJS. Riwayat sakit, alergi obat, dll. Banyak deh pokoknya yang ditanya dan diperiksain. Tekanan darah dan lab darah selalu dipantau. Semua bulu kita dicukur, termasuk bulu sekitar kemaluan. Mana yang nyukur suster cewek lagi, aduuhh malunya. Kalo tau gini mah udah gua cukur sendiri di rumah deh. Jadi supaya nyaman aku minta sama suster buat bulu dikemaluan aku cukur sendiri aja deh. Tapi tetep aja akhirnya diperiksa suster juga. Abis itu kita mandi pake sabun antiseptik.
sekitar 10 jam sebelum operasi kita udah puasa dan diberikan pencahar 2 kali untuk mengosongkan perut. Jadi perut kita dibuat kosong.
Di Hari Minggu itu kita juga dapat penjelasan macam2. Dari dokter anastesi tentang anastesinya. juga dari dokter bedah kita daapat penjelasan bagaimana jalannya operasi. Juga suster terus info in tahap2 ruang operasi. Pasien dan keluarga juga dikasih kesempatan buat liat ruang2 yang ada termasuk ruang ICU dan apa yang akan dialami pasien di ruang ICU. Termasuk ada bimbingan rohani sesuai agama masing2. POKOKNYA PAKET KOMPLIT deh..
Akhirnya detik2 yang mendebarkan sampe juga. Siap2 masuk ruang operasi. Dan begitu di tensi.. tensinya tinggi semua. Hehehehe..... ditunda dulu sebentar. Sampe akhirnya tensinya turun normal lagi. Baru kita di dorong ke ruang operasi di Lt.2 Harkit.
Waktu di dorong ke ruang operasi itu terus terang aku udah ikhlaskan semuanya. Aku udah minta maaf ke temen2 terdekat. Udah minta maaf dan mohon doa juga ke orang tua, Didoakan di pengajian juga. Dan pada akhirnya aku pasrahkan diri ini padaNYA. Hamba ini adalah milikMU Ya Allah, aku sandarkan diri ini PADAMU....
PENGALAMAN DI RUANG ICU.
Aku didorong masuk ke ruang operasi. Begitu masuk 2 orang dokter langsung masang beberapa jarum di pergelangan tangan. Ruangannya dingiinnn banget. jadi sama dokternya di kakiku dipasang penghangat. Abis itu aku di dorong ke ruang operasi sebenarnya.
Aku kira ruang operasi tu sereemmm banget gtu ya, Ehhh.. ternyata. distu ada TVnya, Dokter2nya juga pada santai aja cerita ngalor ngidul, juga ada musiknya. Jadi yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah menikmati aja apa yang ada. Mau mundur juga ga bisa. Mau takut juga ga ada gunanya, salah-salah malah merugikan kita sendiri. Jadi aku rasa ya, ... nikmati aja apa yang ada yang bisa membuat kita relax.
Dokter anastesi kemudian minta ijin untuk mulai melakukan pembiusan yang dipasang di mulut kita yang aku iya in. Abis itu aku tertidur deh...................
Begitu terbangun aku udah ada disuatu ruangan. Di mulutku terpasang beberapa alat bantu. Rasanya ga nyaman banget. Tapi karena udah ada penjelasan sebelumnya aku udah tau bahwa aku sekarang ada di ruang ICU. Dan memang bakal ada banyak alat yang terpasang di mulut dan sekucur badanku yang merupakan alat bantu. Ga nyaman banget tapi sekali lagi, apa boleh buat. Emang itu prosedurnya.
Ga ada orang didekatku. Adanya diseberang ruangan yang lagi ngawasin orang lain. Aku coba untuk tenangkan diri dulu. Aku ga boleh terpengaruh dan terganggu oleh perasaan. Maka aku langsung berlatih pernafasan mandiri sebagaimana yang sudah diajarkan sebelumnya. Tarik dan buang nafas secara teratur secara sadar dan terkendali. Ga usah digubris hal-hal negatif yang terlintas dalam pikiran.
Dalam keadaan setengah sadar inilah aku ngalamin hal-hal yang aneh menurutku. Setiap kali mataku ditutup, aku seakan-akan berada disuatu tempat. Ada sawahnya, tanah lapang dan ada rumah dikejauhan. Begitu nyata !!..... dan begitu mata dibuka aku ada di ruang ICU lagi. .... Begitu mataku ditutup, aku ada ditempat itu lagi... Mata dibuka, ada di ICU lagi.... Mata ditutup, kembali ketempat itu lagi......demikian seterusnya. Sampe akhirnya ada petugas yang mengenali klo aku udah sadar dan mengajak aku ngomong.
Kejadian aneh terjadi lagi di ICU. Aku sempat kesurupan walau sebentar. Ceritanya waktu alat2 bantu pernafasanku mau dicabut dan rongga dada mau dibersihkan dengan alat sedot, aku batuk2 dan tiba2 kesadaranku hilang ....... Begitu sadar tangan dan kakiku udah dipegangin banyak petugas dan disekitarku banyak orang. Juga kedengaran dokter2 yang bilang supaya aku tenang.. Lho ada apa ini ?? lha aku sendiri ga berasa apa2 ?? Setelah aku pikir dan aku liat sekitarku barulah aku mulai bisa membaca apa yang kira2 terjadi. Kayaknya aku barusan ga sadar dan ngamuk sehingga harus dipegangin oleh beberapa orang dokter dan petugas...
Dan aku juga bisa merasakan kehadiran "orang-orang lain" disekitarku yang udah mengerumuni aku. Mereka ada di langit2 rumah sakit dan mereka kurasakan sudah "Bersiap" menunggu ku kalau2 aku tertidur atau kesadaranku mulai hilang. Sampai saat itu klo mataku ditutup masih kembali ketempat yang diceritain diatas tadi lho... Jadi aku ga berani tidur walaupun terasa ngantuk.
Akhirnya aku dapat akal. Aku ga mau kesurupan lagi. Aku kemudian dengan mengangkat tangan minta tolong kepada suster untuk memanggil Ustadz yang memberikan bimbingan rohani sebelumnya di ruang persiapan. Suster dan psikolog sempat ragu2 dan mengajukan beberapa pertanyaan mengapa perlu memanggil ustadz segala. Tapi aku bisa menjelaskannya dengan sadar dan jelas sehingga suster dan psikolog percaya dan setuju untuk memanggil ustadz pembimbing rohani. Pak Ustadz sendiri kayaknya juga udah paham kondisi disana kok, jadi begitu beliau datang tanpa banyak basa-basi langsung ngajak berdoa. Abis berdoa beres dah urusannya..
Belakangan waktu aku kumpul bareng2 sesama pasien ternyata ga cuma aku aja yang ngalamin. Banyak. Cuma disimpen sendiri aja ceritanya masing2.
Aku juga ngalamin klo seakan-akan listrik di ruang ICU sempat mati. PADAHAL ALAT BANTU kan tergantung listrik kan... Tapi pikiran yang jelek ga aku turutin. Aku fokus aja ke latihan nafas pasca operasi. Waktu udah boleh pulang aku tanya keluarga apa pernah ada mati lampu khususnya di ruang ICU ? katanya ga ada tuh...... hehehehe.... Jadi apa doong yang aku alamin..??
Makanya lewat tulisan ini, aku ngajak temen2/pembaca semua klo ada temen atau keluarga atau siapapun juga, ada yang berada di ruang operasi atau ICU jangan segen2 ngedoain yaa. Berdoa menurut agama dan cara yang kita tahu. Pokoknya mendoakan ....
Di ICU itu masuknya bisa aja kita satu rombongan / kloper ( Kelompok operasi ). Tapi sadarnya belum tentu sama. Ada yang langsung sadar, ada yang sekian jam sadar, ada yang tiga hari sadar, tapi ada yang 40 hari belum sadar juga ....
Ada beberapa hal pasca operasi yang dialami dan dirasakan. Masing2 berbeda yang dirasakan dan lamanya. Hal2 itu antara lain. 1. Mual. 2. Batuk2 3. Kaki membengkak 4. Klo tidur ngomong sendiri 5. Diri jadi lebih peka. 6. Perih di dada kiri 7. Baal / mati rasa di beberapa tempat (lama2 ga baal lagi) biasanya di kaki bekas jahitan dan di dada kiri. 8 Susah tidur dan kuat melek ! ( aku 2 hari ga tidur dan tidak ngantuk )
Tapi lama2 hal-hal diatas akan hilang pada waktunya.
Demikian dulu yang bisa diceritain. Ga ada maksud apa2 selain mudah2an bisa diambil hikmah dari ceritanya dan buat menyiapkan mental yang mau menjalani operasi. Yang penting...... Yakin. Gusti Allah itu adalah sebenar-benarnya tempat kita menyandarkan diri kita, mohon perlindungan, bimbingan dan bantuan....
Rabu, 11 Februari 2015
BEROBAT DI RSJPD HARAPAN KITA
PROSEDUR BEROBAT DI POLI UMUM
RSJPD HARAPAN KITA
PENGGUNA BPJS dan JKN lainnya
Jakarta, 5 Februari 2015
Gw Cuma mau share pengalaman gw ngurusin babe gw yg kena serangan
jantung di HARKIT. Kita pake BPJS kelas III. Ga semua pasien yg sakit jantung
bisa langsung berobat dgn fasilitas JKN / BPJS di HARKIT. Karena Harkit adalah
RS RUJUKAN bagi semua pasien penderita JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH (JPD) dari
SELURUH INDONESIA.
Prosedur masuk harkit dengan JKN / BPJS secara ringkas.. yaitu :
- Ke Faskes tingkat I ( biasanya Puskesmas ) minta Surat Rujukan. Ditujukan ke RSUD/Faskes lanjutan. Faskes lanjutan maksudnya adalah Rumah Sakit yang ada kerjasama dengan BPJS. Datang sama pasiennya yaa.
- Ke RSUD / Rumah Sakit Faskes Lanjutan minta surat rujukan untuk ke HARKIT. Di RSUD atau Fasilitas Kesehatan tingkat lanjut nanti akan diperiksa apakah memang perlu di rujuk ke Harkit atau tidak. Awal BPJS, Rumah Sakit daerah yang ada kerjasama dengan BPJS cuma RSUD. Sekarang ini udah banyak Rumah Sakit swasta yang membuka kerjasama dengan BPJS/JKN.
- Klo udah dapet surat rujukan untuk berobat di HARKIT BARU DEH siap kita kesana.
- Semua prosedur surat dan pemeriksaan tanpa biaya kecuali buku berobat.
- Semua prosedur sebaiknya datang pagi2 karena antrian banyak.PRINSIP BEROBAT DENGAN BPJS adalah : BANYAK TANYA, JANGAN MALU BERTANYA, JANGAN DIEEM AJA SAMA ORG SEKITAR. Tapi juga nanyanya sama orang benerr..
- GW SALUT ama pelayanan yang ada di Harkit. Ga pake sogok-sogokan, ga ada perbedaan pelayanan karena perbedaan kelas, petugasnya 99,8 % melayani dengan ramah dan informatif. Systemnya berjalan terpadu. Cuma ada 1 atau 2 orang petugas aja yang “tersesat”. Jadi jangan Ikut-ikutan OKNUM PASIEN yang ngomong bisa nyogok inilah supaya bisa dilayani dengan cepat. Klo mau nyumbang ada yang namanya CHARITY. Dan itu resmiiii..
Prosedur BPJS / JKN terus berkembang dan berubah menurut saya menuju perbaikan yang nyata. Maka prosedur diatas bisa saja berubah.BEROBAT KE RSJPD HARAPAN KITA
Jl Let Jend S Parman kav 87 SLIPI jakarta 11420. Telp. 5684086.
UNTUK YANG PERTAMA KALI DATANG KE HARKIT LANGSUNG MEMBUAT KARTU PASIEN DENGAN MENGISI FORM DAN MENYERAHKAN KE BAGIAN PENDAFTARAN. KARTU DITUNGGU SEBENTAR DAN JADI.
Selanjutnya kita ambil nomor antrian. Adanya disebelah kanan Pintu masuk. Petugas antrian akan membimbing mengambil nomor antrian. Kita akan ditanyakan : Pasien lama atau baru, Sdh bikin perjanjian / belum, JKN atau mandiri dan nomor pasien.
1. Tunggu giliran nomor. Begitu nomor dipanggil segera menuju loket pembayaran.2. Diloket serahkan Kartu JKN / BPJS asli, Kartu Pasien, Surat Rujukan Faskes I (pertama) dan surat Rujukan Faskes Lanjutan ( misalnya RSUD). Biaya gratis.3. Selanjutnya menuju ruang Tensi untuk ukur Tensi ( tekanan darah ) Ruangannya ada disebelah ruang pembayaran. Ada petugas disana. Catatlah tensi anda di kartu berobat ( didapat dari loket pembayaran sebelumnya, warna Hijau )4. Selanjutnya ke Ruang tunggu dokter sesuai dokter siapa yang diinginkan. Tunggu panggilan.5. Bila dipanggil segera masuk.6. Selesai menemui dokter, ambil obat di apotik dan jangan lupa membuat perjanjian untuk pertemuan dengan dokter pada pertemuan berikutnya. Loket PERJANJIAN adanya dibalik dari meja informasi ( punggung punggungan )7. Bila ada yang kurang jelas tanyakan ke meja informasi.
di Harapan Kita mengalami perubahan untuk nomor antrian.Lihat "prosedur berobat di Harkit 2 (perubahan ). Untuk obat
dan Laboratorium masih sama...PENGAMBILAN OBAT DI APOTIK1. APOTIK DI HARKIT ADA 2. Dibagian depan untuk apotik mandiri dan dibagian belakang untuk Apotik JKN / BPJS.2. Ambil nomor antrian di meja apotik. Terdiri dari 2 lembar3. 1 nomor dijepret bersama resep dari dokter dan tanda bukti BPJS (lembar kuning dari loket pembayaran awal)4. Taruh di meja apotik. Tunggu nomor panggilan5. Nomor dipanggil, menuju loket. Untuk dapat penjelasan obat.6. Tunggu panggilan nomor yang ke 2 untuk ambil obat.7. Nomor dipanggil, menuju loket pengambilan obat.8. SelesaiAMBIL DARAH / PEMERIKSAAN LABORATORIUM1. Ambil nomor antrian di Loket 11. Akan dapat 2 lembar antrian ( nomor sama )2. Tunggu giliran nomor.3. Nomor dipanggil, menuju loket 12 membawa : lembar darah dari dokter, Kartu BPJS, Kartu Pasien dan semua surat rujukan.4. Tunggu nomor antrian untuk ambil darah5. Nomor dipanggil masuk lab untuk ambil darah / urine. Selesai LAB akan dapat nomor untuk ambil hasil LAB. Tunggu hingga pemeriksaan darah selesai ( 2 jam lah kira2)6. Langsung ambil hasil LAB dengan menyerahkan nomor ke loket 12.7. Selesai.CATATAN : Ruangan dan prosedur dapat berubah karena di Harkit sendiri terus dilakukan pembenahan dan perbaikan pelayanan. Juga penambahan ruangan. Satu Hal berobat dengan JKN / BPJS : BANYAK BERTANYA ( CROSSCEK) DENGAN PENGUNJUNG LAIN. Malu bertanya sesat di jalan.Semoga bermanfaat.......
Langganan:
Postingan (Atom)